TILIK.ID — Raja Luwu di Sulawesi Selatan La Maradang Andi Mackulau Opu To Bau menghadiri pelantikan kepengurusan BPW Kerukunan Keluarga Luwu Raya (KKLR) Sulawesi Tenggara periode 2022-2027 di Hotel Claro Kendari pada Sabtu 27 Agustus 2022.
Dalam acara yang terbilang mewah tersebut, Raja Luwu hadir didampingi permaisuri Lina Widyastuti Wahyuningsih. Keduanya memakai busana khas Kedatuan Luwu berwarna putih dengan sarung sutera warna merah maron corak kuning keemasan dan merah muda.
Raja Luwu yang sekarang disebut Datu Luwu ke-40 itu menyampaikan pidato yang luar biasa. Meski usianya yang tergolong 70-an, pidatonya tetap bertenaga dengan intonasi yang terstruktur.
Andi Mackulau pada kesempatan itu menitipkan dua harapan kepada seluruh jajaran pengurus KKLR di semua level tingkatan. Yaitu Agar seluruh Bija to Luwu selalu menjadi solutif, bukan menjadi masalah, apalagi menjadi masalah dalam masalah.
“Di mana pun Bija (kaum) to Luwu yang diberi amanah, apapun amanahnya, maka lakukan amanah itu dengan tuntas dengan semangat Toddopuli. Toddopuli itu bukan semangat bunuh-bunuhan, bukan tikam-tikaman. Tapi responsibilty, tanggungjawab yang diberi amanah,” kata Datu La Maradang Andi Mackulau dalam pidatonya.
Simbol payung pada lambang Luwu, kata dia, sangat bermakna. Fungsinya luar biasa. Gambar mesjid itu adalah simbol payung, di mana kita bernaung maka di situlah kebahagian kita bisa dapatkan.
“Maka apapun amanah yang diberikan, gubernur, bupati, preside sekalpun, jadilah payung-payung yang memberi solusi dan manfaat yang sebanyak-banyaknya,” katanya.
Harapan kedua adalah, agar seluruh kepengurusan KKLR terus ikhtiarkan berdirinya Provinsi Luwu Raya. Upaya ini telah lama dilakukan namun harus terus diperjuangkan oleh segenap Bija to Luwu dan kepengurusan KKLR di semua tingkatan.
“Dan saya juga menjalankan amanah yang akan terus saya jalankan, apapun resikonya, yaitu memperjuangkan keberadaan Provinsi Luwu Raya. Ini amanah, amanah orang tua kita, sejak jaman Andi Jemma, siapapun yang merasa orang Luwu, perjuaagkan itu.
Persoalan berhasil atau tidak bukan urusannya anda,” kata Datu La Maradang Andi Mackulau Opu To Bau.
Raja Luwu meminta tidak memikirkan bagaimana sulitnya menjadi provinsi, tapi yang penting mari bersama-sama berjuang.
Dia kemudian menyebut beberapa nama pejabat, tokoh, publik figur, politisi dan pengusaha yang diharapkan dapat membantu mewujudkan terbentuknya Provinsi Luwu Raya.
“Kita punya tokoh-tokoh, ada Andi Sumange Rukka yang bisa bantu kita sewaktu-waktu, Saudara Rusda Mahmud anggota DPR RI yang juga ternasuk kaukus provinsi Luwu Raya. Ini harapan saya,” kata Opu To Bau.
Dia pun berharap kepada seluruh orang Luwu yang ada di Sulawesi Tenggara agar membantu memperjuangkan kepentingan masyarakat Luwu.
“Dan saya mohon kepada sininna bija-bija Luwu yang ada di Sulawesi Tenggara, khususnya Ketua KKLR Pusat, Sulawesi Tenggara, agar tanamkan dalam diri bahwa anda harus berjuang paralel untuk kepentingan masyarakat Luwu. Yang paling penting adalah wujudkan keinginan terbentuknya Provinsi Luwu Raya,” pungkasnya.
Selain dihadiri Raja Luwu, juga beberapa pejabat dari Luwu, seperti Bupati Luwu, Wakil Bupati Luwu, Ketua KKLR Sulawesi Selatan, Ketua KKLR Pusat Arsyad Kasmar, Ketua KKSS Sulawesi Tenggara Andi Sumange Rukka, Dewan Penasehat KKLR Sultra H Achmad Aljufri, dan Ir H Burhanhddin MSi selalu Ketua BPW KKLR Sultra yang dilantik serta tamu undangan lainnya.
Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi yang berada di Jakarta batal hadir karena belum bisa meninggalkan pertemuan dengan menteri di Jakarta. Namun Gubernur diwakili Asisten II Pemda Sultra.
Acara Pelantikan dan Pengukuhan serta Silaturahmi Bija To Luwu Se Sulawesi Tenggara itu, Wakil Gubernur Lukman Abunawas juga berhalangan hadir dan juga hanya diwakilkan.
Ketua BPW KKLR Ir H Burhanuddin MSi dalam sambutannya mengucapkan terima kasih dan rasa bahagia atas kehadiran Raja Luwu, Bupati Luwu, Wakil Bupati Luwu, Gubernur dan Wakil Gubernur yang diwaliki, pada pimpinan KKLR dari Sulawesi Selatan dan Jakarta pada acara pelantikan.
“Hari ini saya sangat bahagia atas kehadiran semua yang tidak bisa saya sebut satu persatu. Acara juga terselenggara atas dukungan yang hadir dan bekerja mempersiapkan acara ini,” kata Ir Burhanudin MSi yang juga Pj Bupati Bombana ini.
Burhanuddin berjanji akan melaksanakan amanah yang diberikan kepadanya dan bertanggungjwab dalam menjalankan roda organisasi. Dia pun berharap roda organisasi berjalan dengan terus berkolaborasi membantu masyarakat. Di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung.
“Namun saya juga punya obsesi KKLR Sultra punya mobil ambulans, yang jika ada suara ngiung-ngiung di jalan, masyarakat akan lihat itu punya KKLR Sultra,” kata Burhanuddin.
Karena itu Burhanuddin berharap ada partisipasi, bantuan dan donasi dari Ketua KKS Sultra dan KKLR Pusat, Anggita DPR Rusda Mahkud, dan lain-lain untuk pengadaan unit ambiulans ini.
Yang menarik juga dari acara ini adalah pantun yang disampaikan oleh Ketua Panitia Dr Algazali Amrullah yang juga Sekretaris BPW KKLR Sultra. Tak hanya satu, tapi beberpa pantun didengungkan. Bahkan mengajak hadirin bertepuk tangan pun pakai pantun.
Pantun juga dibawakan oleh Ketua Umum BPP KKLR Arsyad Kasmar, yang seolah membalas pantun dr Algazali.
Acara ditutup dengan hiburan dan lulo bersama ibu-ibu pengurus KKLR Sultra mendampingi Ibu Hj Fatmawati Kasim
Marewa S.Sos, Ketua Dharma Wanita Kabupaten Bombana. (lis)
Komentar