Ganjar dan Anies Gimmick Politik Jelang Pertemuan Surya Paloh dengan Puan

Oleh: Tarmidzi Yusuf
(Pegiat Dakwah dan Sosial)

PARTAI NasDem kembali bermanuver. Surya Paloh dan Puan Maharani bertemu di NasDem Tower. Pertanda Partai NasDem bakal menjadi poros politik. Sebelumnya juga Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto disusul berturut-turut Presiden PKS, Ahmad Syaikhu dan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono bertandang ke Markas Partai NasDem. Hari ini (22/8) giliran Ketua PDIP, Puan Maharani menyambangi NasDem Tower.

Sehari sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai NasDem, Ahmad Ali mengungkapkan Ganjar berpasangan dengan Anies di Pilpres 2024. “Terus terang proposal yang kami tawarkan, salah satunya adalah bagaimana kemudian Pak Ganjar dan Pak Anies kita pasangkan,” ucap Ahmad Ali (21/8).

Apa yang disampaikan Ahmad Ali itu serius, gimmick atau basa-basi politik menjelang pertemuan antara Surya Paloh dengan Puan Maharani? Mengingat Partai NasDem masih berada di koalisi pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin.

Bisa juga ditafsirkan sebagai  gimmick politik yang diperankan Partai NasDem. Sehari setelah Ahmad Ali melontarkan Ganjar dan Anies bakal ada pertemuan antara Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh dengan Ketua PDIP, Puan Maharani di NasDem Tower, Senin 22 Agustus 2022.

BACA JUGA :  Mengapa Anies Selalu Disambut Meriah?

Sebagaimana kita ketahui, PDIP bakal mengusung Puan Maharani, bukan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024. Yang perlu digarisbawahi adalah ada apa di balik disebut-sebutnya kembali Ganjar dan Anies? Strategi Partai NasDem mengambil  political advantage dari hubungan PDIP dengan Ganjar Pranowo.

Dilontarkannya wacana Ganjar dan Anies hanya sekadar  gimmick dan basa-basi politik. Soalnya PDIP sendiri tidak mendukung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024. Kabarnya lagi dari orang dekat Surya Paloh, Partai NasDem sudah final mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden di Pilpres 2024.

Dalam lain kesempatan, Wakil Ketua Umum DPP Partai NasDem, Ahmad Ali mengakui bahwa Surya Paloh pernah mengusulkan pasangan Anies Baswedan-Ganjar Pranowo sebagai duet pemersatu bangsa.

Usulan itu disampaikan untuk mencegah terjadinya polarisasi kembali seperti pada dua pemilu sebelumnya, 2014 dan 2019.

“Kan Pak Surya Paloh sudah beberapa kali menyampaikan itu, bahwa pilpres dua kali membuat perpecahan polarisasi begitu dalam dan nyata. Itu tidak bisa kita pungkiri dan kita tidak bisa tutup mata dengan akses daripada pemilu yang terjadi dua kali terakhir ini,” kata Ahmad Ali, Senin (27/6/2022).

BACA JUGA :  Mengapa Iran dan Italia Ambruk, China Pulih

Ditariknya nama Ganjar Pranowo oleh Partai NasDem dalam pusaran kandidat presiden dari Partai NasDem dinilai sebagai strategi Partai NasDem mencari simpati dan dukungan Presiden Jokowi.

Di sinilah kita melihat kelihaian Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh ‘bermain’ di antara dua kutub politik PDIP dan Presiden Jokowi. PDIP mengusung Puan Maharani sementara Presiden Jokowi meng  endorse  Ganjar Pranowo dan Erick Thohir.

Setidaknya Partai NasDem berharap keuntungan politik dari Presiden Jokowi. Menteri-menteri Partai NasDem aman hingga 2024. Partai NasDem tidak diganggu karena mendukung Anies Baswedan. Hubungan antara Partai NasDem dengan Presiden Jokowi tetap baik sampai 2024 meskipun akan berbeda arah politik di Pilpres 2024.

Jatinangor, 24 Muharram 1444/22 Agustus 2022

Komentar