TILIK.ID — Partai Nasional Demokrat (Nasdem) menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) di Jakarta, mulai Rabu malam. Kamis hari ini, seluruh DPW Nasdem se Indonesia menyampaikan laporan dan merekomendasikan nama-nama Capres 2024.
Dalam pandangan dan rekomendasi nama capres Nasdem pada Pilpres 2024 mendatang, nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mendominasi usulan untuk capres.
Nama Anies ditempatkan pada urutan teratas dari nama-nama yang diajukan oleh DPW Nasden. Hanya ada satu dua DPW yang menempatkan nama lain di atas Anies, yaitu Ganjar Pranowo yang diusulkan DPW Nasdem Jawa Tengah.
DPW Nasdem se-Sumatera ‘menyapu’ bersih di tempat teratas atas nama Anies Baswedan. Mulai dari Aceh, sampai Bandar Lampung menempatkan mantan Mendikbud itu di urutan paling atas.
“Anies Baswedan mendominasi, hanya dua provinsi yang tidak mengusulkan nama Anies,” kata Sekretaris Steering Comitte Rakernas Partai Nasdem Willy Aditya di sela-sela Rakernas, di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Kamis.
Dua provinsi yang tidak mengusulkan nama Anies Baswedan, yakni Papua Barat dan Kalimantan Timur.
Berikutnya adalah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Hanya lima provinsi yang tidak mengusulkan Ganjar sebagai bakal capres, yakni Kalimantan Timur, Banten, Kalimantan Selatan, Maluku Utara dan DKI Jakarta.
Nama Menteri BUMN Erick Thohir, Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Sandiaga Uno dan Kasad Jenderal TNI Dudung Abdurachman juga diusulkan oleh sejumlah DPW.
Dari internal Nasdem, kata dia, ada nama Rachmat Gobel, Ahmad Sahroni, Syahrul Yasin Limpo, Lestari Moerdijat, Ahmad Ali dan Prananda Surya Paloh.
“Prananda Surya Paloh dari kalangan milenial, tapi belum sampai umurnya karena baru 34 tahun, sementara syarat pengajuan calon presiden berusia 40 tahun,” ucap Willy.
Dari nama-nama yang diusulkan oleh 34 DPW NasDem, tidak ada Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Menurut Willy, hal itu merupakan hal yang wajar, karena DPW pasti memiliki catatan tersendiri sehingga nama kedua ketum parpol tersebut tidak diusulkan.
“Mungkin teman-teman DPW memiliki catatan yang tidak menginginkan asosiasi figur yang terlalu dominan ke partai politik tertentu, dan itu yang mungkin kita tahu itu satu hal yang wajar,” tutur Ketua DPP Partai Nasdem ini.
Terkait peluang Prabowo dan AHY diusung Nasdem, Willy menyebut pihaknya akan tetap mengutamakan usulan nama-nama yang disampaikan seluruh DPW Partai NasDem.
“Teman-teman bisa lihat nama-nama yang beredar mungkin kalau belum jodoh enggak mungkin kita kawin paksa,” ujar Willy. (lem)
Komentar