0leh: Alex Wibisono
APA yang gak viral tentang Anies Baswedan. Sedikit ada celah, langsung digoreng. Gak ada celah saja dicari-cari.
Bagi yang paham, gak akan kaget. Itu biasa. Sudah seperti ritual. Terkait Anies Baswedan, hajar sana hajar sini. Naikkan isunya, gak peduli benar salah. Yang penting, ramai dulu di medsos. Gak penting itu klarifikasi.
Kali ini tentang kaos yang dipakai oleh satu, dua, atau tiga orang lebih yang ikut rombongan mudik gratis. Kaos itu bertuliskan “Anies Presiden Indonesia”.
Langsung deh viral. Ada video, meme dan beritanya. Pokoknya lengkap dan muncul dalam waktu sekejap. Terlihat kompak dan serempak. Semua dikemas dalam judul: “Anies Baswedan menggunakan dana APBD untuk kampanye”. Wow.
KPK pun dibawa-bawa. Diminta telusuri dana yang digunakan untuk menyiapkan kaos. Seolah ada berapa puluh kontainer kaos yang disiapkan untuk pemudik. KPK diminta untuk menghitung berapa miliar anggaran yang dipakai. Sungguh imajinasi tingkat dewa.
Mereka gak kasihan sama KPK yang lagi pusing cari Harun Masiku. Masih pula disuruh menelusuri anggaran kaos yang bergambar Anies. Sungguh benar-benar gak punya perasaan.
Dalam video yang beredar dan viral, Anies memang terlihat sedang bagi-bagi bingkisan. Bingkisan inilah yang “dianggap” dan “diduga” berisi kaos bertuliskan “Anies Presiden Indonesia” yang dipakai satu, dua atau mungkin tiga orang itu.
Kok diduga? Iya! Biasa, lu kan suka hal-hal yang berbau dugaan. Namanya juga dugaan, pasti gak pernah jelas. Lu mau tahu apa isi bingkisan yang diserahkan Anies Baswedan kepada salah satu pemudik itu? Bener iingin tahu gak?
Bingkisan itu berisi “Paket hygiene”. Berasal dari mana? Itu sumbangan dari PMI (Palang Merah Indonesia). Ini biar jelas. Biar clear. Biar melek mata lu.
Supaya lu gak duga-duga lagi. Entar lu bilang itu sumbangan dari Arab lah. Sumbangan dari Kadrun lah. Sumbangan dari teroris Alkaeda lah. Lu kan demen banget nuduh-nuduh yang beginian. Memang “Gak berkelas!”
Lu mau tahu siapa yang pakai kaos bertuliskan “Anies Presiden Indonesia” itu?
Gue kasih tahu, yang pake kaos itu warga dari Kampung Tanah Merah. Dimana buatnya, dimana belinya, dimana mulai pakainya, dan apa tujuannya? Ya, lu cek sendiri. Cari tahu. Jangan komentar sebelum cek.
Kalau lu tahu, ya gak jadi ngegosipin deh. Kalau lu tahu, ya gak jadi ngegoreng deh. Hehehe.. Lu yang bikin gaduh, orang lain lu tuduh-tuduh. Kebiasaan lu!
Mereka, orang-orang Kampung Tanah Merah itu naik bus, ketemu sama Anies di dalam bus. Lu pasti bilang: ini setingan. Ini pasti sengaja. Ya, susah emang ngobrol ama orang yang “piktor” alias pikiran kotor. Baju bersih tetap dibilang kotor. Payah!
Bersihin dulu tuh pikiran. Cek recek dulu, lihat faktanya, tanya sana sini buat cari kebenaran, temui orang yang pakai kaos, tanya atu-atu: dapat kaos dari mana? Bikin sendiri atau dibikinin orang?Siapa yang suruh? Kenapa mau pakai kaos? Ada duitnya kagak? Biar “gak kotor” lagi otak lu.
Ya, mana mungkin lu mau nanya-nanya gitu. Takut jadi waras?
Kaos itu bagian dari ekspresi rasa suka. Suka karena dapat KJP plus. Suka karena air bersih di Jakarta banyak subsidi. Suka karena angkot nyaman dan gratis. Suka karena taman-taman di Jakarta jadi indah.
Suka karena Jakarta banyak perubahan. Yang pasti, suka karena mudik gratis. Kalau ada orang perorangan suka ama Anies Baswedan, lalu ekspresikan rasa suka itu dengan bikin kaos, apanya yang salah Ndul, Gundul?
Yang salah itu kalau suka duga-duga. Yang salah itu kalau gak cek fakta, tapi nuduh-nuduh di media. Yang salah itu yang suka fitnah. Yang salah itu, sudah tahu salah tapi gak mau ngaku salah. Terus, kapan insafnya?
28/4/2022
Komentar