by: Tere Liye
(Penulis Novel ‘Negeri Para Bedebah’)
BERITA ini sangat menyesatkan dan pejabat yang ngoceh di depan wartawan/masyarakat, jika redaksi kalimatnya persis seperti yang dikutip oleh wartawan maka dia telah menyebarkan berita bohong.
Pertama, jamaah haji itu menyetor uang bahkan bertahun-tahu sebelum berangkat. Misal Tuan A, dia setor biaya hajinya tahun 2010, baru naik haji tahun 2022. Artinya apa? Selama periode itu, uangnya dipegang oleh pemerintah selama 12 tahun bahkan ada yang 30 tahun.
Kedua, atas uang ini kemudian diinvestasikan, lantas dapatlah imbal hasil, uang itu bertambah. Nah, bayangkan saat pemerintah mengelola 160 trilyun dana haji jamaah yang lagi antri (ada 5 juta antrian). Jika bagi hasil investasinya adalah ekuivalen 6-8% saja per tahun, “crazy” nilainya 10 trilyun!!
Ketiga, maka apakah benar pemerintah mensubdisi? Benar-benar halu deh kamu! Berhentilah kamu kalau ngomong bantuan, bilangnya bantuan presiden, menteri dan gubernur. Itu bukan duit kamu. Coba giliran utang, kamu pasti bilang utang negara. Kenapa nggak disebut utang Jokowi, utang Sri Mulyani dan utang pejabat2?
Keempat, apalagi dalam kasus dana haji ini seriusan, pemerintah mensubsidi? Wah lucu kawan! Ayolah berhenti ngoceh begini. Bahkan saat betulan disubsidi itu bukan duit pemerintah. APBN, APBD, dll itu duit rakyat, duit negara. Tidak perlu heroik sekali.
Kelima, seriusan berita ini sangat berbahaya. Karena saat dibaca netizen yang pendengki, maka apa komennya, “Lihat, itu kadrun-kadrun yang protes PPN naik, haji saja disubsidi sama pemerintah. Kok agama lain tidak disubsidi?” Maka muncul fitnah jadinya, seolah jamaah haji ini membebani negara, disubsidi.
Jadi tolong diluruskan berita ini. Enak banget kamu bilang pemerintah subsidi Rp 41 juta per jamaah.
Itu duit 160 trilyun yang kamu kelola itu duit setoran jamaah semua!!
Mereka nabung ber-tahun-tahun, kamu tuh cuma dikasih amanah. Itu bukan duit kamu.
Jika haji ini bisa dikelola swasta, boleh jadi 160 trilyun ini menghasilkan lebih banyak lagi dan selama 30 tahun nunggu, itu seharusnya malah bisa gratis buat anak cucunya!!
Semoga orang-orang yang ngoceh soal subsidi pemerintah di dana haji membaca tulisan ini.
Tolong diperbaiki redaksi komunikasi kalian!!
Komentar