Oleh: Tarmidzi Yusuf
(Pegiat Dakwah dan Sosial)
MASYAALLAH tabarakallah. Itulah ucapan pertama saat melihat kemegahan Jakarta International Stadium (JIS) tadi malam (19/4). Decak kagum karya putera terbaik bangsa. Ternyata kita bisa tanpa impor tenaga kerja asing mengerjakan stadion termegah di Asia bahkan di dunia. Salahsatu stadion terbesar di dunia dari 11 Stadion Elit Dunia yang menggunakan sistem atap buka tutup.
Jakarta International Stadium pakai atap buka tutup pertama dan terbesar di Indonesia. Salahsatu stadion tercanggih di dunia sekelas Markas Arsenal Emirates Stadium dan Tottenham Hotspur Stadium. JIS mempunyai panel lampu pada eksterior luar stadion sehingga dapat menyala dengan warna yang berubah-ubah secara otomatis.
JIS juga stadion pemecah rekor sebagai proyek stadion dengan pengerjaan tercepat di dunia melebihi Guangdong Olympic di China dan Allianz Arena di Jerman. JIS hanya dikerjakan selama 2 tahun 6 bulan tanpa banyak bicara dan drama. Kerja-kerja tangan tak terlihat. Putra terbaik bangsa tanpa kehadiran tenaga kerja asing.
Jakarta International Stadium tidak hanya menjadi kebanggaan warga Jakarta. Melainkan juga menjadi kebanggaan rakyat Indonesia. Ikon baru Jakarta dan Indonesia. Simbol kebangkitan Indonesia pasca diterpa pandemi Covid-19. Lambang perubahan Indonesia yang berkeadilan dan berkemajuan.
Stadion rasa dunia ini dibangun pada masa Pemerintahan Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan. JIS memiliki kapasitas 82.000 penonton. Melebihi kapasitas Stadion Utama Gelora Bung Karno.
Anies Baswedan telah menorehkan tinta emas bagi persepakbolaan Indonesia. The Jak panggilan akrab Persija telah memiliki stadion kelas dunia. Termegah, tercanggih dan terbesar di Indonesia. Buah karya Anies Baswedan tanpa banyak bicara dan drama.
Cacian, cibiran, sindiran dan bullying dibalas dengan karya, karya dan karya. Bukan dibalas dengan kerja tanpa gagasan dan narasi. Apalagi menggunakan buzzerp untuk menutupi keburukan dan kekurangan.
Selama 4,5 tahun kepemimpinan Anies Baswedan tanpa drama. Kegaduhan yang menguras energi, pikiran dan uang tak terdengar lagi di Jakarta.
Seperti kerap Anies Baswedan sampaikan. “Karya itu paling ujung. Gagasan, narasi baru karya, jangan kerja, kerja, kerja, tanpa gagasan”.
Selamat untuk Indonesia. Selamat untuk warga Jakarta. Selamat untuk Persija. Kami ikut bangga punya stadion terbaik di dunia dengan kemegahan dan kecanggihannya.
Terima kasih kepada Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan yang telah mempersembahkan kepada anak bangsa. Buah karya monumental, Jakarta International Stadium. Indonesia menantimu.
Jakarta, 18 Ramadhan 1443/20 April 2022
Komentar