Grace Sedang Ingin dengan Anies


Oleh: Isa Ansori
(Kolumnis, Tinggal di Surabaya)

NAMPAKNYA ada pihak-pihak yang memang sedang mengail di air yang keruh. Karena otaknya memang dipenuhi dengan kekeruhan.

Ibarat air, mereka ini adalah kelompok air limbah dan berada di comberan. Nah karena memang comberan, ya isinya selalu hal-hal kotor, jorok dan sensasi-sensasi yang berisi fitnah dan analisa dangkal. Akibatnya terjadi kesalahan logika dan penyesatan publik.

Seperti peristiwa babak belurnya Ade Armando. Ade Armando digebuki massa, saat terjadi demo mahasiswa 11 April 2022, bukan karena tidak dia tidak pernah berbuat apa-apa, tapi karena memang Ade Armando berdasar jejak rekam digital, dia telah menanam benih kekerasan bertahun- tahun. Hasilnya adalah dia digebuki oleh massa akibat benih kekerasan yang dia tanamkan.

Kita semua sepakat bahwa di alam demokrasi tak boleh ada kekerasan. Begitu juga kekerasan yang dialami oleh Ade Armando, kita tidak bersepakat. Tapi bukankah Ade Armando telah melakukan kekerasan verbal kepada banyak orang dan kelompok yang dianggap tidak segerombolan dengan dia.

Sehingga apa yang dialami oleh Ade Armando bukanlah sebuah kejadian yang berdiri sendiri, tapi ada causalitas di dalamnya.

BACA JUGA :  Best Friend or Worst Enemy

Babak baru peristiwa adalah ketika kemudian dikeruhkan oleh beberapa analisa yang dikait-kaitkan dengan kelompok yang dibenci, seperti HTI, FPI dan Anies. Seperti yang dilakukan oleh Grace Natalia, PSI.

Dalam sebuah video viral yang dibuat oleh Grace dan gerombolannya, Grace kelihatan sangat antusias sekali memborbardir peristiwa yang dialami oleh Ade Armando sebagai sebuah peristiwa yang dilakukan oleh kelompok radikal dan kemudian disimpulkan sebagai kelompok dari HTI, FPI dan relawan Anies.

Sangat disayangkan apa yang dilakukan oleh Grace dengan analisa dangkalnya yang sudah dipengaruhi oleh persepsi sebelumnya, sehingga penampilan Grace yang cantik kehilangan auranya, yang terlihat hanyalah seperti seekor harimau betina jalang yang lapar dan mengaum-ngaum tak jelas karena mencari mangsa.

Apa yang disampaikan Grace adalah sebuah pernyataan yang membahayakan dan cenderung memecah belah. Sehingga tak layak sebetulnya kalimat ini keluar dari seorang politisi apalagi politisi muda. Kalimat-kalimat yang keluar terlihat keluar dari konteks, kehilangan nilai moral dan menjurus pada fitnah.

Apalagi kemudian hanya berbekal sebuah screenshot WAG lalu Grace seolah pernyataannya dianggap sebagai sebuah kebenaran. Lalu menuduh relawan Anies Apik sebagai kelompok yang melakukan kekerasan.

BACA JUGA :  Pemilih Parpol Pemerintah Dukung Anies

Naif sekali yang dilakukan oleh Grace yang katanya berasal dari partai millenial. Semestinya kalau berasal dari partai millenial, maka akan sangat paham tehnologi dan realitas. Kenyataannya klaim sebagai partai millenial hanyalah omong kosong, karena dalam kasus kekerasan yang dialami Ade Armando, Grace tak mampu membedah teknologi komunikasi dan realitas semu dan realitas sebenarnya.

Sehingga Grace sebagaimana yang dituliskan oleh Ahmad Dhani dalam syairnya sedang ingin bercinta. Grace diibaratkan seperti ini:

Setiap ada Anies mengapa jantungku
Berdetak lebih kencang
Seperti genderang mau perang.

Grace ibarat seperti ini :

Setiap ada Anies mengapa darahku
Mengalir lebih cepat dari ujung kaki ke ujung kepala

Setiap ada Anies otakku berfikir
Bagaimana caranya untuk berdua bersama kamu

Aku sedang ingin bercinta karena
Mungkin ada kamu di sini aku ingin

Aku sedang ingin bercinta karena
Mungkin ada kamu di sini aku ingin…

Anies memang menarik dan seksi bagi PSI, karena tanpa Anies PSI tak akan bisa dikenal, karena miskin konsep dan kaya fitnah.

BACA JUGA :  Kakuatan Rakyat Sangat Besar, Tapi Tidak Punya Siasat

Sehingga apapun kejadiannya, kalau itu berbau sesuatu yang dianggap negatif maka Anies lah yang layak disalahkan.

Anies bangun gedung JIS dan mendatangkan Barcelona dan Atletico Madrid, mengundang Indonesian All Stars dan Bali United, pasti akan dianggap salah, dan akan dicari logika menyalahkan.

Dalam grand launching tanggal 19 April 2022 yang akan menjadikan Persija sebagai tim pertama yang main saat pembukaan stadion, tentu akan dianggap salah, dan alasannya pasti akan dicarikan.

Belum nanti penyelenggaraan Formula E pada bulan Juni 2022, tentu akan dicari celah yang bisa digunakan untuk menyalahkan.

Lalu haruskan Anies menanggapi pernyataan-pernyataan dangkal tersebut, ada baiknya Anies bekerjalah yang baik, karena dengan bekerja yang baik Anies telah memberi kesempatan pada Grace dkk untuk mencari panggungnya.

Begitulah memang orang kalau sedang ingin bercinta, bawaannya selalu ingin dekat dan berdesir jantungnya, ketika mendengar orang yang dicintainya ada.

Anies layak berterima kasih kepada mereka yang seolah-olah membencinya, padahal sejatinya sangat mencintai Anies, karena setiap waktu hanya Anies yang ada di hati dan pikiran mereka.

Surabaya, 14 April 2022

Komentar