KITA sering dihadapkan pada ketakjuban, kehebatan dan keluarbiasaan akan sesuatu, dan biasanya sering kita ditantang untuk memberi penilaian dengan satu kata untuk hal-hal tersebut, anak – anak zaman millenial biasanya memberi label “Keren”, “Mantap”, atau pilihan-pilihan kata yang menggambarkan kehebatan melebihi dari yang biasanya.
Dalam hal kepemimpinan, Anies layak menyandang julukan “Keren” Itu, karena Anies dalam hal menggerakkan kepemimpinannya melebihi dari rata-rata pemimpin yang ada.
Dalam sebuah tayangan video yang viral, Anies menunjukkan kemampuannya merangkai kata untuk menggambarkan bagaimana dia menjalankan kepemimpinan, apa tujuan dari memimpin dan kemudian bagaimana menggerakkan kepemimpinan.
Anies merangkai kata-kata yang menggerakan dan menggetarkan bagi semua yang mendengarkan. Sehingga bagi siapapun yang mendengar akan tergerak untuk berkolaborasi menjalankan apa yang Anies sedang kerjakan.
Rangkaian kata kata Anies mengingatkan kita pada Bung Karno dan Bung Tomo ketika dua tokoh perjuangan itu memompa semangat rakyat Indonesia untuk melawan penjajah dan memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Pernyataan Anies ibarat sedang menggugat ketimpangan yang sedang terjadi. Anies merasa gelisah dengan praktik tatanan bernegara yang sedang terjadi. Dalam pernyataannya Anies memulai dengan kata kata :
“Republik ini hadir untuk menggelar kesejahteraan, kemakmuran dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”
“Republik ini datang bukan dengan cita-cita, Republik ini datang dengan janji, Janji harus dilunasi kepada setiap anak bangsa Indonesia”
“Republik ini tidak dirancang untuk melindungi minoritas, tidak dirancang untuk melindungi mayoritas, Republik ini dirancang untuk melindungi setiap warga negara Indonesia, Tanpa syarat!”.
“Agama apapun, kepercayaan apapun, etnis apapun, bahasa apapun, memiliki hak yang sama untuk mendapatkan perlindungan Republik ini”.
“Pada saat kita merdeka, penduduk kita berjumlah 70 juta, 95 persen buta huruf, mereka memiliki seluruh persyaratan untuk pesimis. Hari ini kita merdeka, penduduk kita 240 juta, hari ini penduduk yang 95 persen buta huruf itu kini tinggal 8 persen”.
“Tak banyak dari bangsa didunia yang bisa mengubah dari buta huruf total menjadi melek huruf total, seperti sekarang “.
“Kita memiliki seluruh persyaratan untuk optimis, karena itu kita turun tangan sama-sama”.
“Kalau kita ingin fokus menjadi bangsa yang besar, jangan fokus pada material. Kita sering merasa kekayaan terbesar kita adalah minyak, gas, tambang, laut dan hutan. Kekayaan terbesar kita adalah manusia Indonesia, kepemimpinan yang menggerakkan. Karena tidak bisa urusan sebesar Indonesia diselesaikan oleh satu orang, kita harus memunculkan kepemimpinan yang mengajak semua orang turun tangan, terlibat, melunasi sama-sama janji kemerdekaan Indonesia itu”.
“Indonesia ini adalah Indonesia kita semua, milik kita, mari kita miliki masalah yang ada di bangsa ini, lalu kita turun tangan ramai-ramai, menyelesaikan masalah yang ada di Indonesia ini”.
“Dan biarkan nanti, biarkan nanti, kita bisa mempertanggung jawabkan peran kita hari ini kepada Tuhan dan kepada anak-anak kita, serta anak-anak dari anak-anak kita, bahwa kita di era ini bahwa kita tidak tinggal diam, kita turun tangan dan kita wariskan Republik yang berdiri lebih tegak untuk semuanya”.
Mendengarkan pernyataan Anies hari ini kita seolah di bawah kepada massa tahun 1930 ketika Bung Karno membacakan pembelaannya pada persidangan di Landraad, Bandung pada tahun 1930.
Dari balik jeruji penjara, Soekarno menyusun dan menulis sendiri pidato tersebut. Isi pidato Indonesia Menggugat adalah tentang keadaan politik internasional dan kerusakan masyarakat Indonesia di bawah penjajah. Pidato pembelaan ini kemudian menjadi suatu dokumen politik menentang kolonialisme dan imperialisme.
Hal yang sama kita juga akan dibawah pada bagaimana Bung Tomo mengobarkan semangat arek-arek Suroboyo untuk melawan tentara Inggris yang akan membumi hanguskan Surabaya karena terbunuhnya salah satu jendral besarnya oleh keberanian arek-arek Suroboyo.
Anies memang keren, Anies mampu mewakili kegelisahan bangsa Indonesia atas situasi yang terjadi saat ini. Anies mampu mewarisi karakter keberanian dan kepekaan Bung Karno dan Bung Tomo untuk membela dan melindungi rakyat.
Tahun 2024 kita butuh presiden yang kereen seperti Anies, kita tak butuh presiden yang hanya tunduk pada kepentingan oligarki dan asing.
Semoga saja bangsa Indonesia dianugrahi Presiden yang kereen seperti Anies.
Surabaya, 29 Maret 2022
Komentar