TILIK.ID — Aktivis Faizal Assegaf menilai pernyataan Ketua Umum PB NU Yahya Cholil Staquf yang menyebut usulan penundaan Pemilu 2024 masuk akal. Menurut Assegaf, pernyataan itu adalah norak.
Tak hanya norak, Faizal Assegaf juga menyebut pernyataan Yahya Staquf itu adalah ‘Sampul Proposal’ yang isinya politik kompromi.
“Prihatin PBNU bersikap norak melawan arus aspirasi publik yang tidak setuju pemilu ditunda,” kata Faizal Assegaf di akun twitternya yang dikutif TILIK.id
Jumat (4/3/2022).
Ia membandingkan hal itu dengan sikap Muhammadiyah yang dengan tegas menolak usulan penundaan Pemilu.
Faizal Assegaf menilai bahwa sikap Muhammadiyah ini adalah sikap yang inklusif dengan ciri berpikir cerdas, waras, dan konsisten menegakkan konstitusi.
“Sementara Ketum PBNU, Yahya Staguf klaim penundaan pemilu masuk akal. Dengan memberi catatan keputusan tersebut harus melalui pendekatan dialog,” kata Faizal Assegaf.
Sikap PBNU ini jelas adalah tabiat pragmatis yang esensinya tidak berakal.
Lebih jauh, lakon Ketum PBNU dan klaim ormas terbesar, makin mengalami kebangkrutan moral dan intelektual.
Bagi Faizal Assegaf, sudah jelas pemilu dengan jadwal yang ditetapkan adalah keputusan konstitusi yang tidak dapat dikompromikan dengan kalkulasi politik proposal apapun.
“Tabiat politik norak tersebut harus dihentikan!” tegasnya. (lmd)
Komentar