Anies dan Keadilan

Oleh: Isa Ansori
(Kolumnis)

VIRUS” Anies nampaknya bukan lagi sekadar virus yang menjangkiti akal sehat rakyat Indonesia, “virus” Ini sudah menjadi pandemi. Virus tentang keadilan.

Anies yang selalu tersenyum dan santun dalam berbicara, tiba-tiba menjadi tegas dan sangat menakutkan ketika bicara keadilan. Anies tak akan berkompromi dengan apapun yang namanya merampas keadilan. Anies telah menjadi simbol “wong cilik” yang keadilannya terampas. Anies adalah keadilan. Karena Anies telah membuktikan bagaimana dia hadir memenuhi rasa keadilan masyarakat Jakarta.

Keadilan yang dihadirkan oleh Anies bukanlah basa-basi karena pencitraan. Keadilan ini dihadirkan karena Anies memang benar-benar tahu dan mengerti tentang makna keadilan.

Dalam satu pidato yang disampaikan, sila kelima dari Pancasila yakni keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia masih menjadi pekerjaan rumah (PR) terbesar bagi Indonesia.

Hal itu disampaikan Anies Baswedan saat menyampaikan pidatonya pada acara Pidato Kebudayaan dan Zulkifli Hasan pada Sabtu, 29 Januari 2022.

Anies Baswedan menilai dari lima sila, saat ini sila pertama hingga keempat sudah berjalan dengan baik di Indonesia.

BACA JUGA :  Urutan 5 Besar Menteri Terpopuler Hasil Riset IPR

“Ada 5 Pancasila, 123 sudah jalan, 4 dan 5 masih…. dan memang yang ke 5, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia itu lah PR terbesar kita,” ucapnya.

Anies sadar betul bahwa bangsa ini akan mudah diberaikan oleh kelompok-kelompok radikal sekuler dan radikal kiri, ketika bicara asal darimana kita. Anies memaknai bahwa bangsa ini penuh dengan kebhinekaan, penuh dengan keragaman. Kalau bicara asal usul maka kita akan terberai. Maka Anies pun menawarkan tujuan berbangsa dan bernegara.

Bagi Anies tujuan berbangsa dan bernegara adalah rakyat harus sejahtera dan damai sebagaimana di dalam pembukaan UUD 1945. Menurut Anies tak mungkin bangsa ini akan sejahtera kalau perasaan damai tak dihadirkan. Tak mungkin juga kedamaian bisa didapatkan kalau masyarakat tidak mendapatkan keadilan. Bukankah dulu bangsa Indonesia melawan pemerintahan kolonial Belanda dan penjajah karena persoalan keadilan? Keadilan menjadi kunci kalau bangsa ini ingin damai dan sejahtera.

Anies Gubernur DKI Jakarta hadir dengan perilaku adilnya, rakyat Jakarta mendapatkan hak-haknya untuk diperlakukan dengan adil, Anies merawat kebhinekaan yang ada di Jakarta, Anies tak segan menyapa mereka.

BACA JUGA :  Adil Dong, Pak. Tangkap Juga Denny Siregar

Anies menghadirkan keadilan secara nyata dalam kehidupan masyarakat Jakarta, Anies bukan tipe pemimpin yang banyak janji lalu mengingkari. Anies juga bukan hanya mimpi, Anies tahu betul bagaimana mewujudkan keadilan dan bagaimana mewujudkan mimpi.

Anies punya kemampuan itu, karena memang Anies bekerja dengan konsep yang terukur dan konsisten dijalankan.

Yang terbaru sebagai perilaku adil Anies di masyarakat Jakarta adalah ketika keputusan PTUN Jakarta memutuskan bahwa Pemprov DKI harus melakukan pengerukan Kali Mampang Jakarta, karena pendangkalan kali akan menyebabkan banjir. Anies menjalankan keadilan dengan melaksanakan putusan PTUN.

Anies banyak hadir ketika dibutuhkan rakyat Jakarta sebagai pemenuhan rasa keadilan. Bagaimana Anies memberikan IMB secara kolektif kepada warga Petamburan. Sejak zaman Orba sampai Ahok, mereka tak pernah mendapatkan rasa keadilannya.

Ada banyak contoh-contoh keadilan di Jakarta yang dihadirkan Anies. Anies adalah contoh pemimpin tidak basa-basi. Pemimpin yang memenuhi janji.

Anies kini telah menjadi simbol perlawanan, Anies menjadi simbol keadilan bagi masyarakat tertindas, Anies adalah pemimpin yang lahir dari rahim rakyat. Semoga ditahun 2024, bangsa Indonesia mendapatkan pemimpin yang bisa memenuhi rasa keadilan dan tidak basa basi, tidak banyak janji. Pemimpin yang konsisten mewujudkan janji, menghadirkan rasa keadilan.

BACA JUGA :  Jokowi Menggoreng Minyak Goreng

Komentar