Dinginkanlah Suhu Politik, Berdemokrasilah dengan Sehat

by Nur Iswan
(Nur Iswan Channel)

KAWAN baik, akhir-akhir ini kita menyaksikan demokrasi dalam bahaya. Dengan mata telanjang, Tak bisa dipungkiri bahwa naiknya suhu politik yang makin menghangat terutama menyongsong 2024.

Situasi ini mengingatkan saya pada tahun 2008. Waktu itu suhu politik di AS memanas akibat dari pertarungan Obama vs Hillary Clinton dalam menentukan tiket Capres Partai Demokrat di Amerika Serikat. Salah satu Penasehat Tim Kampanye Obama (Samantha Power) kehilangan kontrol emosi dan kata sehingga “kebablasan” menyebut “Hillary Clinton is a Monster”. Akibatnya, Samantha dikritik oleh kedua kubu dan memaksanya untuk meminta maaf hingga akhirnya “dipecat” dari Tim Kampanye Obama.

Nah, situasi ketegangan yg serupa terasa saat ini di Tanah Air kita semua. Perkubuan politik dan fragmentasi keberpihakan mulai terasa. Tentu tak perlu diungkap secara detail, tapi semua peristiwa bisa kita simpulkan bahwa pertarungan dan kompetisi politik mulai terjadi.

Dalam demokrasi, Adalah hal lumrah jika setiap kubu berebut pengaruh di masyarakat, dari menawarkan gagasan, membela yang dianggap perlu dibela bahkan “menyerang” pihak lain yang dianggap lawan atau potensial dianggap lawan.

BACA JUGA :  Menggumuli Kebiadaban

Semua itu dapat dipahami dan dibenarkan. Tetapi ada batas ke-adab-an dan kesantunan yang tidak boleh dilanggar. Ada konsensus kebangsaan yang tidak boleh ditabrak. Ada norma yang harus dipegang. Tidak boleh menyangkut SARA. Tidak patut menyerang secara personal. Tidak memfitnah. Dengan kata lain harus dengan data dan fakta.

“Korban-korban” pertarungan mulai ada dan antre berderet dipolisikan yang akhirnya menambahi beban aparat penegak hukum. Dari urusan Tuhan, agama, sampai bahasa daerah dan Suku. Jika diterus-teruskan maka Bangsa ini dalam bahaya.

Kawan baik semua, cobalah menahan diri. Atur dan kontrolah kata dan sikap
di ruang publik. Termasuk juga dalam ber-sosial media. Dinginkanlah suhu demokrasi kita dengan menata kata. Jikapun berdebat, fokuslah pada substansinya. Jaga dan cintai bangsa ini dengan merawat demokrasi secara sehat.

Salam Indonesia Raya

Komentar