TILIK.ID — Survei elektabilitas simulasi pasangan capres 2024 dirilis Lembaga survei Center for Indonesian Reform (CIR) dan Datasight Indonesia, Rabu (12/1/2022).
Anies Baswedan yang dipasangkan dengan Khofifah Indar Parawansa mengungguli pasangan Prabowo-Puan maupun pasangan Airlangga Hartarto-Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Gubernur DKI yang berpasangan dengan Gubernur Jawa Timur itu meraih elektabilitas 34,90 persen, sedang duet Menhan Prabowo Subianto dengan Ketua DPR RI Puan Maharani meraih 30,40 persen di urutan kedua.
Sedangkan pasangan Katua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto-Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) hanya meraih dukungan sebesar 9,90 persen.
Dari hasil pengambilan sampel terhadap 1.200 responden yang dilakukan secara acak di 34 provinsi seluruh Indonesia itu menunjukkan, bahwa Anies-Khofifah menjadi pasangan capres dan cawapres yang memiliki tingkat keterpilihan tertinggi di banding pasangan lain.
Pada simulasi kedua, CIR dan Datasight Indonesia memasangkan Anies Baswedan dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang juga kader Partai Gerindra Sandiaga Uno berhadapan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang diduetkan dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Hasilnya, duet Anies-Sandiaga yang keluar sebagai pemenang dengan tingkat dukungan sebesar 43,1 persen. Sedangkan pasangan Ganjar-Ridwan Kamil hanya berada di angka 36,6 persen.
“Anies-Sandi angkanya cukup tinggi, 43 persen. Bahkan tertinggi dalam survei ini. Apakah Anies itu mewakili nasionalis, atau Sandi mewakili nasionalis, kami tidak tahu,” ucap Direktur CIR Muhammad Hidayaturrahman saat merilis hasil surveinya.
Dikatakan, hasil survei ini bisa menjadi modal bagi partai politik yang hendak mengusung capres dan cawapres. Kombinasi ideologi figur capres dan cawapres disebut memiliki andil penting dalam peluang keterpilihan pada Pilpres 2024.
Survei CIR dan Datasight Indonesia ini menggunakan metode systematic random sampling berdasarkan database DPT 2019 yang pernah diwawancara oleh lembaga Datasight. Sample juga dipilih secara proporsional dengan menyesuaikan karakter populasi data BPJS.
Wawancara dilakukan pada 6-9 Januari 2022 melalui sambungan telepon. Jumlah sampel diambil sebanyak 1.200 responden yang tersebar di 34 provinsi seluruh Indonesia. Adapun, margin of error dalam survei ini kurang lebih sebesar 3,0 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. (ksm)
Komentar