TILIK.ID — Beberapa kepala daerah sampai menteri dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait dugaan korupsi. Pelapornya adalah Adhie M Massardie yang membawa bendera Poros Nasional Pemberantasan Korupsi (PNPK).
Nama-mama yang dilaporkan antara lain Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur DKI Anies Baswedan, Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Menteri Maritim dan Investasi Luhut Biinsar Pandjaitan, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.
Pelaporan itu menjadi isu hangat, karena kasus dugaan korupsi yang dituduhkan kepada Ahok diangkat kembali. Namun ada juga kasus hangat, yaitu dugaan korupsi proyek balap mobil listrik Formula E yang dituduhkan kepada Anies Baswedan.
Koordinator Presidium Aliansi Nasional Indonesia Sejahtera (ANIES) La Ode Basir menanggapi pelaporan terhadap Anies Baswedan itu dengan dingin. Pendukung Anies Baswedan ini mengatakan tidak ada masalah terkait Formula E.
Menurut La Ode, dugaan-dugaan kepada Anies Baswedan itu telah dijawab secara resmi. Baik oleh Wagub DKI, tim hukum Pemprov DKI, dan bahkan juga sudah dilakukan oleh pengawas internal, inspektorat, BPK, BPKP, dan lainnya.
“Kami tidak punya kekhawatiran atas apa yang dilaporkan oleh Mas Adhi, karena landasan pelaporan itu adalah untuk nemverifikasi,” kata La Ode Basir di Kabar Petang TVOne, Sabtu sore (8/1/2022).
La Ode mengatakan, kasus yang dilaporkan untuk Anies Baswedan adalah Formula E. Kita tahu Formula E itu pemeriksanya oleh BPKP. Di pemerintahan itu ada internal audit, ada inspektorat, oleh BPKP.
“BPKP sendiri sudah menyampaikan bahwa tidak ada masalah dengan persiapan pelaksanaan Formula E di Jakarta. Kemudian ketika beberapa waktu lalu ramai diibicarkan, KPK DKI yang dipimpin Mas Bambang (Bambang Widjojanto) sudah memberikan data sebegitu detail tentang pelaksanaan Formula E. Artinya tidak ada masalah,” beber La Ode Basir.
Dikatakan, point yang disampaikan Adhi Massardie adalah untuk memverifikasi. Kita tangkap point itu cukup bagus, point kita ke depan memang harus memverivikasi semua aspek.
Adh Massardie melaporkan agak KPK memverifikasi isi tas dan sumber isi tasnya darimana saja diperoleh, tetapi tidak hanya ini yang diverifikasi dan divalidasi.
“Aliansi Nasional Indonesia Sejahtera mendeklarasikan Pak Anies sejak awal punya point yang sama dengam maksud dan tujuan itu untuk memverifikasi. Tidak hanya isi tasnya, tidak hanya integritasnya, tapi juga isi kepalanya,” kata La Ode.
La Ode melanjutkan, Aliansi Nasional Indonesia Sejahtera sangat mendorong kampus-kampus untuk kedepan bagaimana melakukan fit and proper test terhadap integritas seseorang, terhadap pemikiran seseorang, terhadap kapasitas seseorang pada makna bisa menjadi pemimpin untuk membangun Indonesia kedepan yang lebih maju, mewujudkan rakyat yang sejahtera. (lms)
Komentar