DPP KNPI dan Aktivis Islam Makassar Resmi Polisikan Ferdinand Hutahaean

TILIK.ID — Ketua Umum DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Haris Pertama menjadi orang pertsma yang melaporkan Ferdinand Hutahaean ke polisi. Haris dan beberapa jajarannya melapor ke Bareskrim Polri pada pukul 13:30 WIB.

Haris melaporkan mantan politisi Partai Demokrat itu karena dianggap menistakan agama. Ferdinand dalam cuitannya di akun twitternya dianggap menistakan agama karena telah menyinggung perbandingan Allah.

“Kasihan sekali Allahmu ternyata lemah harus dibela. Kalau aku sih Allahku luar
biasa, maha segalanya, DIA lah pembelaku selalu dan Allahku tak perlu di bela,” cuit Ferdinand di akun
@FerdinandHaean3 miliknya, Selasa (4/1/2021).

Cuitan itu langsung mengundang kemarahan besar netizen. Tagar “#TangkapFerdinand” pun menjadi tranding topik di twitter sampai Rabu sore.

Tak mau menunda waktu, Ketua Umum DPP KNPI Haris Pertama yang lebih dulu melapor ke polisi. Haris usai menyampaikan laporan mengatakan, Ferdinand telah melakukan penistaan agama.

“Twit dia yang benar-benar meresahkan dan merusak persatuan serta membuat gaduh. Ferdinand tidak Pancasilais,” kata Ketua Umum DPP KNIP Haris Pertama kepada wartawan di Bareskrim, Rabu (5/1/2022).

BACA JUGA :  Minus PDIP, 8 Parpol Tolak Wacana Pemilu Sistem Proporsional Tertutup

Haris mengatakan cuitan Ferdinand meresahkan masyarakat. Selain itu, Ferdinand juga merusak persatuan.

“Itu merusak persatuanlah, kita melihat bagaimana tweet Ferdinand yang terakhir ini sudah sangat mengganggu dan meresahkan masyarakat Indonesia,” kata Haris.

Lebih dari itu, menurut Haris, Ferdinand juga telah memancing kegaduhan dan merusak persatuan. Juga berpotensi terjadinya konflik horizontal antarumat beragama.

Haris menjelaskan cuitan Ferdinand yang dilaporkan terkait membandingkan Allah. Haris tidak mengarah pada masalah perbedaan agama, melainkan pelanggaran penistaan agama.

“Jadi kita tidak mau ke ranah masalah perbedaan agama , tapi intinya bahwa, dia membanding-bandingkan, bahwa dia adalah yang kuat, punya dia yang kuat, punya orang yang lemah. Ini kan masalah yang nantinya bisa membuat masyarakat Indonesia bergejolak,” kata Haris.

Menurut Haris, memang Ferdinand Hutahaean telah meminta maaf. Namun, alasan Ferdinand disebut Haris tidak masuk akal.

“Jadi permasalahan yang dilakukan oleh Ferdinand hari ini, alasan-alasan yang dia ungkapkan, itu alasan-alasan yang tidak masuk akal, dia berbicara pada diri dia sendiri dan lain-lain, ini kan nggak bagus gitu,” ucap Haris.

BACA JUGA :  Lindungi Diri, Lindungi Keluarga, Lindungi Semua

Tahu bakal gaduh, Ferdinand lantas menghapus cuitannya itu. Namun kemidian membuat klarifikasi dan permohonan maaf.

“Klarifikasi atas cuitan saya yg kemudian viral, semoga semua bisa paham. Bahwa sebenarnya itu dialog antara pikiran dan hati saya yg sedang down. Bukan untuk menyasar kelompok tertentu, orang tertentu dan agama tertentu. Saya mohon maaf atas ini. Terima kasih,” katanya.

Ferdinan juga membuat klarifikasi mellui video dengan inti bahwa cuitannya adalah hasil dialog imajiner hati dan pikirannya.

Namun permohonan maaf Ferdinand tak membuat Haris Pratama dkk melalporkan ke Bareskrim. Begitu juga aktivis muslim Makassar tak urung melalporkan Ferdinand ke Polda setempat.

Aktivis Islam Makassar yang tergabung dalam Brigade Muslim Indonesia (BMI) Sulawesi Selatan menyatakan, sengaja melaporkan Ferdinand karena postingannya diduga mengandung unsur ujaran kebencian yang bermuatan SARA.

Ketua BMI Sulsel, Muhammad Zulkifli, usai memasukkan laporan di Polda Sulsel, Kota Makassar, Rabu (5/1/2021), mengatakan jika Ferdinand menganggap bahwa Allah Maha Kuat dan Perkasa sehingga Allah tidak butuh perlindungan dan pembelaaan, itu benar, karena bahasanya itu adalah bahasa yang menjelaskan bahwa sebagai hamba yang tidak berdaya di hadapan Tuhan.

BACA JUGA :  Haris Pratama: KNPI Tidak akan Diam soal Penistaan Agama oleh Abu Janda

“Kami pun tidak keberatan jika Ferdinand berkata Tuhan tidak perlu dibela karena Tuhan Maha Kuat. Tapi kalau dia berkata ‘kasian sekali Allahmu ternyata lemah harus dibela’ seperti yang di atas, maka menurut kami hal tersebut adalah bahasa penghinaan kepada Tuhan yang ditunjukkan kepada ummat yang menyembahnya, termasuk kami di Muslim,” tegas Zulkifli.

Dia sangat berharap aparat kepolisian segera memanggil dan meriksa Ferdinand selaku pemilik akun tersebut. (lms)

Komentar