TILIK.ID — Hari Pahlawan yang jatuh pada Rabu 10 November ini diperingati dengan mengingat sejarah perjuangan bangsa. Presiden Jokowi menghadiri upacara di TMP Kalibata dan ziarah ke makam-makam pahlawan.
Di pihak lain, Sejarawan UNJ U sekaligus pendiri Komunitas Historia Indonesia (KHI) Asep Kambali mengajak semua orang terutama kaum muda untuk tidak melupakan sejarah bangsa.
“Perjuangan terberat kita hari ini adalah perjuangan melawan lupa. Makanya belajar sejarah itu berat. Orang cenderung melupakan sejarah. Padahal Bung Karno berpesan dalam pidatonya pada akhir jabatan sebagai presiden, yaitu tahun 1966, untuk jangan sekali-kali meninggalkan sejarah,” kata Asep dikutip dari Antara, Rabu (10/11/2021).
Dengan mempelajari sejarah, Asep mengatakan bahwa semua orang akan semakin menyadari bahwa Indonesia merupakan hasil dari tetesan keringat, air mata, bahkan nyawa dari para pahlawan bangsa.
Jika seseorang sudah memahami sejarah, maka dalam hatinya akan tumbuh rasa cinta kepada pahlawan dan negara.
“Begitupun negara. Makin tahu perjuangan pahlawan bangsa, maka kita akan makin cinta dengan Indonesia. Jadi, benteng kita adalah pemahaman sejarah,” lanjutnya.
Di era digital saat ini, menurut Asep, ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mempelajari sejarah, salah satunya melalui konten yang dibagikan di media sosial.
“Karena baca buku atau mendengarkan guru dirasa membosankan, maka belajar sejarahnya coba pakai TikTok, SnackVideo, atau Instagram. Nah, itu hal-hal sederhana yang bisa dilakukan,” ujar dia.
Oleh karena itu, menurut Asep, maraknya media sosial saat ini seharusnya dapat dimanfaatkan oleh generasi muda untuk menumbuhkan jiwa nasionalisme dan patriotisme.
Selain itu, melalui konten-konten positif bertema sejarah di media sosial, Asep mengatakan generasi muda saat ini akan dikenang sebagai generasi yang memberikan kontribusi positif, yaitu dalam perjuangan melawan lupa. (lms)
Komentar