Kasus Covid-19 Sudah Terkendali, Namun Perlu Kehati-hatian di Perbatasan Internasional

TILIK.ID — Perkembangan kasus Covid-19 do Indonesia tercatat sudah melandai. Karenanya epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (UI) Iwan Ariawan menillai penanganannya di Indonesia terus membaik.

Hanya saja, menurut Iwan, kondisi ini jangan membuat kita kendor dalam menerapkan protokol kesehatan, karena sewaktu-waktu bisa meledak lagi jika kita abai dalam menjaga pandemi ini.

Yang penting juga, menurut Iwan, adalah tetap memperketat perbatasan internasional. Sebab, kenaikan kasus Covid-19 di beberapa negara Asia dapat berdampak pada risiko kenaikan kasus di Tanah Air, jika Indonesia tidak menjaga ketat perbatasan internasional.

“Indonesia perlu melakukan itu, agar tidak ada kasus Covid-19 dari negara lain yang masuk ke Tanah Air,” kata Iwan, Ahad (10/10/2021).

Menurutnya, Meskipun wabah Covid-19 di Indonesia sudah terkendali, dimana kurang lebih satu bulan kasus dapat dipertahankan terus rendah, tetapi risiko lonjakan kasus masih ada jika kita tidak berhati-hati.

Ia mengingatkan bahwa terkendalinya wabah Covid-19 saat ini, akibat pengendalian mobilitas dan aktivitas penduduk, penerapan protokol kesehatan, peningkatan pelacakan kasus dan kontak erat serta vaksinasi.

Untuk kewaspadaan, Menteri Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Johnny G Plate mengingatkan, posisi Indonesia saat ini masih rentan, masih banyak daerah yang berstatus zona oranye dan tingkat vaksinasi belum cukup tinggi.

Di sisi lain, Indonesia juga akan memasuki masa libur Natal dan tahun baru yang berpotensi menimbulkan kerumunan.

Masyarakat harus selalu waspada karena beberapa negara tetangga saat ini juga menghadapi varian baru Covid-19 dan gelombang kasus baru.

Pemerintah minta masyarakat tetap disiplin protokol kesehatan dan segera ikut vaksinasi, guna meminimalisasi ancaman gelombang selanjutnya. WHO atau Badan Kesehatan Dunia juga telah mengingatkan hal penurunan kasus tidak serta merta membuat Indonesia keluar dari bahaya penularan Covid-19. (lms)