Olimpiade Tokyo: Arigato, Sampai Jumpa di Paris

TILIK.ID — Olimpiade Tokyo, Jepang, Ahad malam (8/8/2021) resmi ditutup setelah semua pertandingan dan medali habis terbagi. Penutupan pesta olahraga multievent selama 16 hari itu dilakukan Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC), Thomas Bach, di Stadion Nasional (Olympic Stadium) Tokyo.

“Saya menyatakan Olimpiade ditutup,” ujar Bach di podium.

Penutupan tersebut diikuti oleh tarian yang kemudian berlanjut dengan alunan piano “Clair de Lune” dari Claude Debussy, komponis berkebangsaan Prancis, bersamaan menutupnya kaldron api Olimpiade.

Kembang api menghiasi langit Stadion Nasional Tokyo, kemudian diikuti dengan tulisan digital “Arigato,” yang berarti terima kasih dalam bahasa Jepang, terpampang besar.

Bach berterima kasih pada atlet yang telah berjuang di Olimpiade Tokyo, dan menjunjung tinggi solidaritas di bawah atap Kampung Atlet.

“Banyak tantangan yang harus dihadapi karena pandemi… dan, Olimpiade ini menumbuhkan harapan,” kata Bach.

“Kalian atlet terbaik di dunia yang membuat Olimpiade menjadi nyata. Terima kasih Jepang, terima kasih Tokyo,” ujar Bach.

Pesta olah raga terakbar sejagad itu ditutup di mana Amerika Serikat keluar sebagai juara umum dengan 39 medali emas, 41 perak dan 33 perunggu.

BACA JUGA :  Ahsan/Hendra Kandas di Semifinal, Takluk dari Pasangan Taiwan Lee/Wang

Sementara itu, Indonesia yang ketika seluruh atletnya rampung bertanding dan meninggalkan Tokyo pada Senin (2/8) berada di peringkat ke-35, kini berakhir di posisi ke-55 dalam klasemen akhir medali.

AS mengambil alih posisi juara umum Olimpiade Tokyo berkat raihan tiga medali emas tambahan pada hari terakhir kompetisi ketika China —yang sebelumnya ada di puncak— gagal menambah satu emas pun.

Dengan tambahan tersebut, AS mempertahankan gelar juara umum Olimpiade tiga edisi beruntun dan di Tokyo. China di posisi kedua dengan 38 medali emas, 32 perak dan 18 perunggu, diikuti tuan rumah Jepang yang mengumpulkan 27 emas, 14 perak dan 17 perunggu.

Sementara itu, Britania Raya yang pada hari terakhir menambah dua medali emas finis di peringkat keempat dengan 22 emas, 21 perak dan 22 perunggu, menyalip ROC/Rusia yang ada di posisi kelima dengan 20 emas, 28 perak dan 23 perunggu.

Kendati di hari terakhir Australia gagal menambah satu medali pun, mereka tetap menutup penampilan di Olimpiade Tokyo menempati posisi keenam dengan koleksi 17 emas, tujuh perak dan 22 perunggu.

BACA JUGA :  MER-C Heran Delegasi Israel Hadiri IPU di Nusa Dua Bali

Sementara itu, negara-negara peringkat ketujuh hingga ke-10 semuanya sama-sama meraih 10 medali emas dan bahkan harus dipisahkan oleh raihan perak atau perunggu.

Belanda di posisi ketujuh dengan 10 medali emas, 12 perak dan 14 perunggu, diikuti Prancis peringkat kedelapan dengan 10 emas, 12 perak dan 11 perunggu.

Jerman di posisi kesembilan dengan 10 medali emas, 11 perak dan 16 perunggu, sedangkan Italia melengkapi 10 besar klasemen dengan 10 emas, 10 perak dan 20 perunggu. (als)

Komentar