TILIK.ID — Bandul politik untuk 2024 mulai bergerak. Itu setelah DPR RI dan
Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan jadwal Pileg dan Pilpres serta Pilkada serentak 2024, Kamis (3/6/2021.
Hasil rapat di DPR, Pemilu 2024 tidak murni serentak, padahal pemunduran jadwal Pilkada serentak 2022 ke tahun 2024 adalah untuk menyerentakkan Pemilu dan Pilkada pada 2024.
Namun yang diputuskan, Pileg dan Pilpres digelar pada 28 Februari 2024 sedangkan Pilkada Serentak ditetapkan pada 27 November di tahun yang sama. Karena itu tahapan Pemilu 2024 akan dimulai pada 22 Maret 2022 atau 30 bulan sebelum hari H.
Yang menarik dari penetapan itu adalah syarat pencalonan Pilkada. Bahwa dasar pencalonan pada Pilkada 2024 akan didasarkan pada hasil Pemilihan Legislatif 2024.
Setelah penetapan itu, bandul Partai Golkar langsung bergerak dari Yogyakarta (DIY). Golkar DIY mulai ‘menjual’ Ketua Umumnya Airlangga Hartarto untuk dijadikan Capres 2024.
“DPD Golkar DIY pelopor utama menjagokan pak Airlangga sebagai capres, jadi belum meriah seperti ini kita sudah mengajukan capres, termasuk doa-doa rutin kita panjatkan,” kata Ketua DPD Partai Golkar DIY Gandung Pardiman usai menghadiri Pelantikan Badan dan Lembaga DPD Partai Golkar Kabupaten Bantul, di Bantul, Sabtu.
Oleh karena itu, kata dia, saat ini jajaran DPD Golkar kabupaten dan kota se-DIY mendukung langkah-langkah Ketua Umum (Ketum) Bidang Pemenangan Pemilu Partai Golkar Ahmad Dolly Kurnia yang sedang melakukan kajian dan simulasi pemasangan capres.
“Sekarang baru dikaji dan disimulasi pak Airlangga itu cocoknya dengan siapa, kita dukung sekali, mudah-mudahan simulasi tidak sekadar bagaimana bisa memimpin Indonesia itu bersatu betul,” kata Gandung.
Selain itu, lanjut dia, bagaimana Pancasila sebagai ideologi negara tetap aman, negara bisa ‘ayem tentrem’ (tenang dan tenteram) tidak ada agenda-agenda yang tersembunyi dalam mengelola negara.
“Itu salah satu perhitungan pemasangan pak Airlangga, jadi tidak sekadar bagaimana harus menang, tapi bagaimana memimpin negara ini dengan baik. Pak Dolly yang melakukan kajian,” kata anggota DPR RI dari DIY tersebut.
Dalam menggaungkan Airlangga sebagai Capres 2024 dalam waktu dekat intenal partai akan mengadakan prarapat koordinasi (rakor) pemenangan pemilu untuk merumuskan bersama dan memberi masukan kepada Ketua Umum.
“Jadi, pak Airlangga cocok dengan siapa, kita akan memberikan kriteria simulasi, kriteria akan kita berikan kepada Pak Dolly, mudah-mudahan ada yang bisa memenuhi kriteria yang dicanangkan DPP Partai Golkar, tanggal 10 Juni 2021,” katanya.
Segala kemungkinan untuk berpasangan dengan kandidat dari luar Golkar yang kini muncul bisa terjadi, asalkan punya jiwa pancasilais sejati, bisa pertahankan NKRI, dan mempunyai wawasan kebangsaan kuat serta jiwa kenegarawan.
“Kalau dengan pak Anies (Anies Baswedan) bagaimana, dengan Pak Ganjar (Ganjar Pranowo) bagaimana, plus-minusnya bagaimana sekarang baru digodok di DPP Partai Golkar. Jadi ini digodok oleh satu tim, bagaimana yang cocok untuk jago kita ini,” kata Gandung. (ala)
Komentar