Wakil Ketua DPRD DKI Doakan Penyebar Fitnah ke Anies segera Sadar

TILIK.ID — Gubernur DKI Jakarta kembali difitnah di media sosial. Anies, sebagaimana akun-akun buzzerrp, diiusukan menerima sebuah rumah mewah dari pengembang reklamasi.

Isu itu kemudian dibantah netizen lain, yang menemukan fakta sebenarnya melalui penelusuran big data. Hasilnya rumah itu bukan di Kebayoran Baru, namun rumah itu adalah pajangan pengembang di situs mereka.

Isu itu kemudian akhirnya menjadi fitnah kepada Anies Baswedan. Wakil Ketua DPRD DKI Muh Taufik pun langsung angkat suara mendoakan agar mereka yang memfitnah Anies segera sadar. Kembali ke jalan lurus.

“Mudah-mudahan setelah membuat isu keliru itu, ada kesadaran spiritual dari para penyebar-penyebar fitnah itu, kembali ke jalan yang lurus,” kata Taufik di gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Senin.

Menurut politisi Gerindra itu, isu tersebut merupakan perbuatan jahat, tapi kekurangan riset karena menurutnya rumah yang diisukan tersebut bukanlah tipe rumah yang seperti yang diisukan tersebut.

“Terlalu bodoh menurut saya, karena ini penyebar isu tidak mengerti selera pak Anies seperti apa. Rumah antik itu bukan tipe ruma dia, lalu sudah kita telusuri juga rumah itu di Cipayung bukan di Kebayoran Baru, itu gampang penelusurannya, ada link-nya. Jadi ga ada lah, saya paham taste-nya pak Anies,” ucap Taufik.

BACA JUGA :  LaNyalla: Ada Pihak Tertentu Ingin Pisahkan Agama dengan Negara

Dengan kecanggihan teknologi yang ada saat ini, politikus Gerindra ini meyakini, masyarakat kini bisa menilai sendiri mana isu yang benar dan tidak.

“Pada akhirnya masyarakat paham ya, kita kan enggak boleh mendoakan yang jelek, kita doakan saja yang baik,” ujar dia.

Seperti diketahui, sepanjang Sabtu (22/5) di media sosial berseliweran foto sebuah rumah mewah dengan narasi rumah itu sebagai “fee” yang diberikan pengembang kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Dalam foto-foto yang disebar secara masif itu, rumah mewah itu disebut berlokasi di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Namun, isu yang sudah terlanjur tersebar itu kemudian dibantah oleh penelusuran pendiri Drone Emprit, Ismail Fahmi yang melacak sumber foto yang dibagikan itu.

Aplikasi Drone Emprit yang merupakan sebuah sistem berfungsi memonitor dan menganalisa media sosial berbasis big data.

Dari penelurusan itu, didapat fakta bahwa foto itu dicomot dari sebuah situs jual beli rumah.

Adapun lokasi rumah berada di Cipayung Jakarta Timur, bukan di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan seperti yang dinarasikan.

BACA JUGA :  Wajah KAHMI Pasca Munas XI

Meski mendapat tuduhan kurang baik, tambah Taufik, Anies Baswedan tak akan menempuh jalur hukum dengan melaporkan ke aparat berwenang. (lms)

Komentar