TILIK.id — Proyek RDMP RU V Balikpapan dan Lawe-Lawe sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) semakin menunjukkan progress serta pencapaian yang signifikan. Pada paruh pertama bulan April 2021 telah selesai dilakukan pembangunan New Flare Balikpapan-II yang merupakan pemindahan Flare Balikpapan-II existing.
Demikian Coorporate Secretary PT Kilang Pertamina Balikpapan Reno Marina Syahputri melalui siaran tertulis PT Pertamima yang diterims TILIK.id, Kamis (22/4/2021).
Selanjutnya di lokasi eks Flare Existing tersebut akan dibangun unit-unit utama pengembangan kilang. Flare System sendiri berfungsi untuk membakar gas sisa proses produksi kilang dan untuk menjaga operasional kilang tetap stabil, dan tetap memenuhi regulasi emisi dari Pemerintah sehingga ramah lingkungan.
“Relokasi Flare ini merupakan hasil kerja sama operasi antara dua perusahaan BUMN yaitu PT Adhi Karya dengan PT Rekayasa Industri (KSO Adhi-Rekind) yang kontrak pembangunannya sendiri telah dibuat sejak bulan Februari 2019 lalu,” kata Reno.
Relokasi New Flare Balikpapan-II, menurutnya, bertujuan untuk mampu mengantisipasi kenaikan kapasitas pengolahan kilang yang semula hanya 260 ribu barel/hari menjadi 360 ribu barel/hari.
“Setelah selesainya Proyek RDMP ini, Kilang Pertamina Balikpapan akan mencapai kapasitas pengolahan sebesar 360 ribu barel/hari dan juga peningkatan standar produk dari yang saat ini Euro-II menjadi Euro-V,” kata Reno lagi.
Instrumen pembangunan New Flare Balikpapan-II ini menggunakan pipa berdiameter 78 inchi di sekitar garis pagar pantai Pertamina, dengan ketinggian total mencapai 145 meter di atas permukaan laut.
Di sekitar platform flare sudah dipasang pelampung pembatas dan sarana bantu navigasi pelayaran untuk menghindari kapal masuk area operasional Kilang. Lokasinya telah sesuai dengan rekomendasi Dirjen Perhubungan Udara dan Dirjen Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan.
New Flare Balikpapan-II dibangun dengan menggunakan platform atau tempat kedudukan flare yang menggunakan pipa pancang Steel Pipe Pile berlapis khusus, tahan karat. Pada platform yang sama dibangun juga Flare HCC yang akan dioperasikan saat pembangunan kilang telah selesai, dimana nantinya terdapat 2 flare di platform yang akan menyala secara bersamaan.
Mengingat pembangunannya dilakukan di atas platform yang memiliki keterbatasan dalam penggunaan crane besar, maka untuk dapat mencapai ketinggian derick flare digunakan Gin Pole System dan memanfaatkan RAT (Rope Access Team).
Pembangunan ini menggunakan sistem dan teknologi baru yang ditangani oleh tenaga kerja Indonesia yang telah berpengalaman di bidang energi. Hal ini sekaligus menjadi kebanggaan bagi bangsa kita dalam cita-cita mewujudkan Ketahanan, Kemandirian, dan Kedaulatan Energi Indonesia. (lms)
Komentar