TILIK.id, Surabaya – Kongres XXXI Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) digelar di Surabaya dari tanggal 17 hingga 22 Maret 2021. Ada 20-an kandidat yang muncul, dan belum begitu mengerucut.
Para kandidat kini tengah memainkan loby-loby di arena kongres. Bahkan masing-masing sudah memainkan tim medianya untuk mempengaruhi opini kongres.
Salah satu kandidat, Nur Aris Shoim, dalam keterangan persnya menjelaskan progran kerjanya yang menjadi visi misinya. Aris Shoim mengaku akan mengoptimalkan
badan-badan khusus HMI.
“HMI sedang kehilangan taring khususnya soal perkaderan dan kemandirian organisasi, apalagi di era disrupsi. Badan-Badan Khusus didalam tubuh HMI seharusnya bisa dioptimalkan dalam rangka mengembalikan giroh perjuangan HMI sebagai Kawah Candradimuka,” kata Aris Shoim, di Surabaya, Sabtu (20/3/2021).
Menurutnya, maksimalisasi fungsi dan peran Badan-Badan Khusus akan digalakkan dan direalisasikan untuk menjawab tantangan jaman.
“Di era disrupsi, proses peralihan dari industri 4.0 ke society 5.0 semakin mengaburkan eksistensi organisasi kemahasiswaan seperti HMI. Kita di himpunan saat ini, perkaderan dan kemandirian organisasi lemah. Badan-Badan Khusus penting untuk diperhatikan dan dimaksimalkan dalam penguatan Himpunan,” tuturnya.
Shoim yang juga Ketua Bidang Kewirausahaan dan UMKM PB HMI mengungkapkan, hari ini yang bisa mengembalikan dan menjaga giroh perjuangan HMI, yaitu Badan-Badan Khusus seperto Korps HMI-Wati (KOHATI), Lembaga Pengembangan Profesi (LPP), Badan Pengelola Latihan (BPL), dan Badan Penelitian dan Pengembangan (BPL).
“Menjadi keniscayaan bagi kita untuk memberikan perhatian dan dukungan penuh kepada Badan-Badan Khusus. Kedepannya, mereka ini yang menjadi andalan himpunan, membawa organisasi semakin moderen, semakin mandiri serta semakin permpertajam dan memperluas wawasan tri-komitmen HMI. Mereka jangan dipandang sebelah mata,” ujarnya.
Shoim melanjutkan, mereka ini adalah pilar-pilar atau tiang-tiang yang menjadi penyangga atau pengokoh kuatnya rumah Himpunan. Bayangkan, selain Kohati, BPL dan Balitbang, terdapat 10 LPP yang sebenarnya bisa menjadi lembaga strategis dalam mengantarkan Himpunan menjawab tantangan globalisasi yang semakin kencang.
Ada Lembaga Dakwah (LDMI), Lembaga Pers (LAPMI), Lembaga Teknologi, (LTMI), Lembaga Ekonomi (LEMI), Lembaga Kesehatan (LKMI), Lembaga Pendidikan, (LAPENMI), Lembaga Seni Budaya (LSMI), Lembaga Konsultasi Bantuan Hukum (LKBHMI), Lembaga Pertanian (LPMI), Lembaga Pariwisata dan Pecinta Alam (LEPPAMI).
“Ada juga Kohati, BPl, Balitbang dan 10 LPP serta pengurus HMI setingkat harus bersinergi dan berkolaborasi dalam ritme dan frame yang sama,” bebernya.
Anggota dan alumni HMI, menurutnya, perlu bahu membahu dalam memajukan organisasi dengan menghidupkan dan memajukan Badan-Badan Khusus. Harapan penguatan pegerakan dan perkaderan serta mewujudkan kemandirian organisasi, Shoim percaya ada pada mereka.
“Anggota HMI perlu menyadari bahwa Badan-Badan Khusus begitu penting dalam mendukung peningkatan kualitas personal dan organisasi. Anggota perlu aktif dan melalui proses di badan-badan khusus sesuai dengan minta dan bakat mereka,” ujarnya lagi.
Alumnipun, tambahnya, penting kiranya selalu memberikan dukungan baik moral maupun non-moral kepada mereka.
“Jika nantinya saya memimpin PB HMI, Badan-Badan Khusus inilah yang menjadi salah satu prioritas handal,” pungkasnya.(bas)
Komentar