TILIK.id, Jakarta — Ketua Kompolnas Mahfud MD pekan lalu telah menyerahkan lima nama calon Kapolri ke Presiden Jokowi. Dari lima nama itu, harj ini Jokowi memilih nama Kabareskrim
Polri Komjen Polisi Listyo Sigit Prabowo untuk dikirim ke DPR untuk fit and proper test calon Kapolri.
Penunjukkan Listyo Sigit sebagai Kapolri, sudah diprediksi, karena kedekatannya dengan Presiden Jokowi. Prestasi Listyo Sigit setelah menjadi Kabareskrim akhir tahun 2019 lalu antara lain membuka kasus penyiraman air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan dan menangkap buronan kelas kakap Joko S Chandra di Malaysia.
Jika Sigit dilantik sebagai Kapolri minggu ini, dia adalah jenderal beragama nasrani kedua yang pernah memimpin Korps Bhayangkara itu. Sebelumnya adalah Widodo Budidarmo yang beragama Kristen.
Komjen Listyo Sigit Prabowo lahir di Ambon pada 5 Mei 1969. Dia adalah lulusan Akademi Kepolisian tahun 1991.
Listyo dikenal dekat dengan Presiden Jokowi karena pernah menjabat sebagai Kapolres Solo pada 2011 saat Jokowi Wali Kota Solo.
Saat Jokowi terpilih presiden pada 2014, Listyo ditunjuk sebagai ajudan Jokowi.
Setelah tidak menjadi ajudan Jokowi, Listyo menduduki sejumlah jabatan di kepolisian, yakni Kapolda Banten pada 2016-2018 dan Kadiv Propam Polri pada 2018-2019 dan terakhir Kabareskrim Polri.
Meski Listyo yang dikirim ke DPR, proses menuju Kapolri sepertinya bakal tidak mulus. Sebab, Listyo pernah mendapat resistensi dari masyarakat. Dia pernah menghadapi sentimen agama ketika dia menjabat Kapolda Banten pada 2016 lalu.
Saat itu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) menolak pengangkatan Sigi, meskipun akhirnya ia tetap dilantik oleh Kapolri Jenderal Tito Karnavian waktu itu.
“Hal seperti itu mungkin terjadi lagi seandainya Komjen Listyo dicalonkan menjadi Kapolri,” ujar pengamat kepolisian Stanislaus seperti dikutip rmol.com. (lms)
Komentar