Ada Pihak RI Berhubungan dengan Israel, MER-C: Khianati Konstitusi dan Sejarah

TILIK.id, Jakarta — Menghembus isu Indonesia akan berdamai dengan Israel. Presiden Jokowi kepada Presiden Mahmoud Abbas dengan tegas mengatakan bahwa Indonesia mendukung solusi 2 negara dan tidak akan mengikuti beberapa negara Arab yang berdamai dengan Israel.

Organisasi bantuan kesehatan MER-C mengapresiasi jika langkah itu diambil Indonesia karana sudah sesuai dengan komitmen dan konstitusi UUD 45.

“Langkah tegas Indonesia yang tidak mengakui Israel semakin mempertegas posisi Indonesia sebagai penyokong utama kemerdekaan Palestina,” kata Presidium MER-C Sarbini Abdul Murad dalam siaran tertulisnya yang diterima TILIK.id, Rabu sore (30/12/2020).

Namun, kata MER-C, di balik itu, disayangkan ada sebagian dari kelompok warganegara yang mengabaikan dan menutup mata realita penjajahan Israel atas tanah Palestina.
Dengan intens mereka membina hubungan dengan Israel baik di bidang perdagangan, pendidikan dan lain-lain.

“Apapun argumentasi yang diutarakan terutama sektor ekonomi, menggambarkan tidak ada empati sama sekali, apalagi kita bangsa yang mengalami penindasan oleh penjajah,” kata Sarbini.

Menurut MER-C, seharusnya bangsa Indonesia memahami bahwa menjalin hubungan intens dengan pihak Israel berarti mengkhianati sejarah dan konstitusi.

BACA JUGA :  AHY: Perjuangan Awak KRI Nanggala-402 Bagaikan di Medan Perang

“Sebaiknya pemerintah melarang kunjungan warga negara ke Israel, kecuali untuk kunjungan ziarah mungkin masih bisa diterima,” katanya.

Tidak heran kenapa Benjamin Netanyahu yakin Indonesia akan mengikuti langkah beberapa negara Arab yang mengakui Israel, karena ada warga negara
yang intens berhubungan baik dengan Israel dan menutup mata akan kebrutalan Israel atas Palestina.

“Bila tidak dihentikan hubungan gelap ini, tinggal menunggu waktu kita akan takluk dengan tekanan Israel. Dalam hal ini, MER-C mengapresiasi akan konsistensi Indonesia untuk tidak mengakui Israel,” pungkas Sarbini. (lms)

Komentar