TILIK.id, Jakarta — Ketua Gerakan Persatuan Pembebasan Papua Barat atau The United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) Benny Wenda mendeklarasikan kemerdekaan Papua bertepatan pada 1 Desember 2020.
Setelah deklarasi itu, reaksi beragam bermunculan. Said Didu lewat akun medsosnya Kamis pagi menyindir gejolak di Papua itu dengan gaya bahasa sarkastis.
“Kenapa Papua terus bergolak dan bahkan sudah menyatakan Merdeka, pdhl banyak “prestasi” Bpk Presiden Jokowi di Papua spt:
1) saat pilpres dipiilih lbh 90 %
2) presiden dg kunjungan terbanyak ke Papua
3) (katanya) membangun infrastruktur
4) membeli saham freeport oleh BUMN,” kata Said Didu di akun twitternya, Kamis pagi (3/12/2020).
Akun @AlineYoanaTan juga menanggapi deklarasi kemerdekaan Papua itu dengan cuitan mendesak pemerintah menindak Benny Wenda dan kawan-kawan karena sudah melakukan makar.
“Pemerintah Sebaiknya Fokus Urus Yang Teriak-Teriak Merdeka Di Papua Sana, Ketimbang Urus HRS . Lihat Deh, Itu Benny Wenda Dan Kawan-Kawan Nantangin Sambil Cengengesan Dan Tegas Mengatakan Tidak Akan Tunduk Kepada Pemerintah Indonesia, Ini Makar Sesungguhnya, Bukan Baliho,” tulis Aline Yoanna Tan.
Rektor Universitas Ibnu Khaldun Jakarta, Musni Umar juga angkat suara di akun twitternya. Musni menyertakan opininya berupa tulisannya di sebuah media online. Dia menyebut deklarasi Papua merupakan ancaman serius.
“Deklarasi Papua Barat dan Papua bentuk pemerintahan sementara dgn presiden interim Benny Wenda merupakan ancaman serius NKRI,” tulis Musni Umar.
Sabelumnya, anggota DPR RI Fadli Zon menyaangkan pemerintah yang masih saja terus “mengejar” Habib Rizieq Shihab (HRS). Dia pun mempertanyakan respons pemerintah yang menurutnya terlalu sibuk mengurusi masalah HRS. Sementara Benny Wenda ini telah menantang pemerintah Indonesia.
“Pak @jokowi, Pak
@mohmahfudmd, Panglima TNI, Kapolri, Benny Wenda jelas-jelas sudah nantang RI. Kok masih sibuk urus HRS?” tanya Fadli Zon di akun medsosnya, Rabu (2/12/2020).
“Hari ini, kami mengumumkan pembentukan Pemerintah Sementara Papua Barat. Kami siap mengambil alih wilayah kami, dan kami tidak akan lagi tunduk pada aturan militer ilegal Jakarta,” kata Benny dalam siaran pers yang diunggah di situs resmi ULMWP, Rabu (2/12).
Hisyam Muchtar juga menyampaikan keprihatinan atas apa yang terjadi di Papua, tapi pemerintah malah sibuk “mengejar” Habib Rizieq Shihab. Dia mempertanyakan keutuhan NKRI tanggung jawab siapa?
“Prihatin, seprihatin2nya. Koq masih aja sibuk urus HRS, sementara Benny Wenda udah klaim sebagai presiden sementara Papua. Pertanyaannya, keutuhan NKRI jadi tanggung jawab siapa?” tulis Hisyam Muchtar di akun twitternya. (lbs)
Komentar