Kelakar Said Didu: Kemunduran MU Membuat Ferry M Baldan Direshuffle

TILIK.id, Jakarta — Obrolan seputar bola tak ada habisnya, apalagi bagi penggemarnya, akan saling mengunggulkan timnya masing-masing. Itulah yang terjadi Rabu (1/7/2020). Para publik figur yang menjadi fans club-club Liga Inggris terlibat obrolan santai lewat aplikasi Zoom.

Yang menarik, orbrolan bola itu dipandu Pemimpin Redaksi TVOne Karni Ilyas dengan partisipan tokoh publik seperti mantan Menteri Agraria Ferry Mursyidan Baldan, Said Didu, Duta Besar Tantowi Yahya, peneliti Moh Qodari, Direktur Metro TV Suryopratomo, mantan menteri Saleh Husin, dan lain.

Sudah bisa dibayangkan apa jadinya ketika para publik figur ini saling sindir tim lawan. Fans Manchester City Said Didu misalnya menyindir Manchester United yamg jeblok setelah ditinggal Alex Ferguson.

Tak hanya tim MU yang disindir. Pendukung MU, yaitu Ferry Mursyidan Baldan, pun kena. Didu mengatakan,, kemunduran MU beberapa tahun terakhir membuat Ferry Mursyidan Baldan direshufle dari kabinet Kerja Jokowi-Jusuf Kalla pada 2016.

“Waktu Pak Ferry menjadi menteri, harusnya HGU (Hak Guna Usaha) Old Trafford itu segera dicabut dan diubah menjadi pemakaman umum, tapi tidak dilaksanakan. Mungkin karena itu direshuffle,” kelakar Said diiringi gelak tawa para peserta obrolan daring itu.

BACA JUGA :  Jaminan Pemerintah untuk Piala Dunia U-17 Sudah Keluar

Tak mau kalah, Ferry balik membalas Said Didu sebagai penggemar Manchester City. Bahwa hanya ada satu klub di Kota Manchester, yaitu Manchester United.

“Kalau saya jalan di Kota Manchester, di sepanjang jalan tidak ada yang menjual atribut City, yang ada hanya MU,” ungkap Ferry. Ketawa pun berhamburan.

Mantan Menteri Agraria dan Tata Ruang RI itu mengakui MU jeblok setelah ditinggal pelatih legendarisnya, Alex Ferguson. Tapi ideologinya masih ada dan tinggal menunggu waktu berjaya lagi.

“Benar-benar kehilangan dengan pensiunnya Ferguson. Tapi ideologinya masih ada dan tinggal menunggu,” ungkap Ferry.

Suryopratomo membantu Ferry. Dia mengaku kecewa Manchester City tak mampu menahan laju Liverpool. Sebagai fans Manchester United, Direktur Metro TV itu mengatakan seharusnya City tak tertinggal jauh dalam perebutan gelar juara.

“City itu ternyata tidak berdaya. Masih ada 7 pertandingan tapi sudah angkat bendera dan besok melihat penghormatan kepada Liverpool. Teman kita yang satu tidak akan menonton,” kelakar dia sambil menyindir Said Didu yang merupakan pendukung Manchester City.

BACA JUGA :  Halaqah MUI Jateng, UU Cipta Kerja Mereduksi Kewenangan MUI soal JPH

Duta Besar RI di Selandia Baru Tantowi Yahya juga tampil sebagai penggemar Liga Inggris. Tantowi menyatakan salut pada Liverpool yang meraih gelar Liga Inggris setelah 30 tahun puasa gelar.

Memang musim lalu The Red juara Liga Champions Eropa, namun di kompetisi lokal Liverpool tenggelam oleh hegemoni Manchester United, Arsenal, Manchester City, dan Chelsea.

Tantowi memuji penampilan Liverpool yang mendominasi Liga Primer Inggris musim ini. Hal itu tak lepas dari kerja keras manajemen klub dan kepercayaan kepada Juergen Klopp di kursi pelatih.

“Saya bahagia titel liga ke Liverpool, karena dari semua klub, saya lihat Liverpool klub yang pantas dan layak memenangkan trofi. Saya lihat 5 tahun terakhir klub yang diolah secara sport dan matang itu ya Liverpool,” ujar Tantowi.

Menurut Tantowi, masuknya Klopp membuat perubahan besar di Liverpool. Klopp bukan orang yang mau jadi bintang seperti Mourinho. Klopp dengan karakter orang Jerman yang mementingkan teamwork.

Menanggapi Tantowi, Karni Ilyas menilai meski Liverpool mendominasi musim ini, The Reds butuh menelurkan pemain muda potensial dari akademi klub. Tercatat pemain yang menjadi andalan Klopp selama ini direkrut dari klub lain, misalnya Mohamed Salah, Roberto Firmino, dan Sadio Mane. (lms)

BACA JUGA :  Kerumunan Megamendung, HRS Divonis Denda Rp20 Juta

Komentar