Sudah Rampung, 27 Jadi 12 Klaster BUMN

TILIK.id, Jakarta — Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan telah merampungkan penyusunan 12 klaster BUMN. Ke-12 klaster ini merupakan gabungan 27 klaster yang ada selama ini.

“Klasterisasi yang Alhamdulillah sudah kita turunkan dari 27 menjadi 12 klaster. Klaster ini dibentuk dari value chain, supply chain, atau juga bagaimana bisa mensinergikan core bisnis yang ada,” kata Erick Thohir saat menghadiri rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Jakarta, Selasa.

Ke-12 klaster ini akan dinaungi oleh wakil menteri (Wamen) BUMN yang dibagi masing-masing 6 klaster untuk satu wakil menteri.

Wakil Menteri BUMN I Budi Gunadi Sadikin membina enam klaster yaitu Klaster Industri Migas dan Energi, yang di dalamnya termasuk beberapa BUMN, di antaranya PLN, Pertamina, dan Perusahaan Gas Negara (PGN).

Kemudian, Klaster Industri Minerba, yang di dalamnya terdapat Krakatau Steel (KS) dan Indonesia Asahan Aluminium (Inalum).

Selanjutnya, Klaster Industri Perkebunan dan Kehutanan, yang di dalamnya antara lain ada PT Perkebunan Nusantara (PTPN) dan Inhutani. Lalu, terdapat Klaster Industri Pupuk dan Pangan yang terdiri misalnya PT Berdikari dan Perikanan Nusantara (Perinus).

BACA JUGA :  Pertamina Rombak dan Lantik Corporate Secretary Baru

Ada lagi Klaster Industri Farmasi dan Kesehatan, di mana di dalamnya terdapat Bio Farma, Kimia Farma, dan Indo Farma, serta Petra Medika.

“Farmasi dan Rumah Sakit harus bisa dijadikan satu dan tidak bisa berdiri sendiri, supaya bisa bersinergi,” kata Erick Thohir.

Terakhir, Klaster Industri Pertahanan, Manufaktur, dan Industri lainnya, di mana terdapat BUMN yang menaungi sektor pertahanan.

Enam klaster lainnya akan dibina oleh Wakil Menteri BUMN II Kartiko Wirjoatmodjoo yakni Klaster Jasa Keuangan, yang di dalamnya terdapat Permodalan Nasional Madani (PMN), Danareksa, hingga Pegadaian.

Baca juga: Erick Thohir rombak jajaran direksi dan komisaris Wijaya Karya

Selanjutnya, Klaster Jasa Asuransi dan Dana Pensiun, yang terdiri dari Asuransi Jiwasraya, Asuransi ABRI (Asabri), Taspen, Jasindo, Jasa Raharja, Askrindo, dan Jamkrindo. Kemudian, Klaster Telekomunikasi dan Media, misalnya Telkom, dan LKBN Antara.

Lalu, Klaster Pembangunan Infrastruktur, di mana Erick menggabungkan BUMN karya dengan BUMN semen, dengan alasan keduanya saling membutuhkan dan dapat bersinergi, di mana di dalamnya terdapat Semen Gresik dan Semen Baturaja.

BACA JUGA :  Rumah Kreatif BUMN Tawarkan Ide Kreatif Majukan UMKM Saat Pandemic

Kemudian, Klaster Pariwisata, Logistik, dan Lainnya, yang terdiri dari di antaranya Hotel Indonesia, Taman Wisata Candi, dan Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC). Terakhir, Klaster Sarana dan Prasarana Perhubungan, yakni seperti Angkasa Pura (AP), Kereta Api Indonesia (KAI), dan Damri.

“Alhamdulillah ini sudah jadi dan sekarang kita sedang coba merapikan di internal Kementerian BUMN. Hari ini kami sudah melantik beberapa Asisten Deputi (Asdep) Eselon II kami, supaya implementasi konkretnya bisa berjalan,” pungkas Erick Thohor. (lms)

Komentar