Oleh: Moh. Bahri, S.Pd.I., S.H
(Anggota DPRD Provinsi Banten, Fraksi Partai Gerindra)
SEJARAH Nusantara adalah sejarah perjuangan, pengorbanan, dan kemenangan di Bulan Ramadan.
Memori paling lekat, tentu saat Proklamasi Kemerdekaan RI, yang jatuh pada tanggal 9 Ramadan. Sekitar 1366 Hijriah.
Sejumlah referensi menyebut, beberapa patok sejarah penting negeri ini, terjadi di Bulan Ramadan. Seperti berdirinya kerajaan Samudera Pasai di Aceh; penaklukan Sunda Kelapa (Jayakarta) oleh Fatahillah; dan perang total melawan Agresi Militer Belanda juga terjadi di Bulan Puasa. Saat itu ada sebutan bahwa Ramadan adalah Bulan Jihad Fii Sabilillah.
Fakta ini paralel dengan sejarah Islam di periode awal. Kita tahu, turunnya Al-Quran, kemenangan Perang Badar, juga terjadi pada Bulan Ramadan.
Makna hakiki dari fenomena gemilang itu adalah: ghirah perjuangan.
Sebab, setiap momen gemilang berawal dari adanya perjuangan dan pengorbanan. Di situ ada proses yang pahit dan pedih. Tetapi sama sekali tak sia-sia, melainkan mulia.
Kita bisa lihat contoh, beberapa tragedi pedih yang menimpa para pejuang ternama, yang terjadi di Bulan Ramadan. Seperti penghianatan Portugis terhadap Sultan Baabullah (Ternate); penjebakan Pangeran Dipenogoro; dan juga penangkapan terhadap Cut Nyak Dhien.
Di situ terlihat, perjuangan sejati adalah soal mental juang. Meski secara fisik kalah, tetapi secara ruhaniah mengagumkan. Tak ada yang leceh dari kisah perjuangan di Bulan Ramadan.
Saripati yang bisa kita petik: makna kemenangan Ramadan tak selalu berpendar kemenangan dan sukacita. Malah bisa sebaliknya.
Seperti saat ini, kita dikepung musibah wabah (Covid-19). Jangan sampai kasus pandemi ini menggerus arti sejati Ramadan.
Bisa saja, di Bulan Suci ini terjadi tragedi atau sesuatu yang tak menyenangkan hati. Namun bukan berarti Ramadan tak mulia.
Musababnya, arti kemenangan Ramadan tak selalu dalam bentuk fisik, materi, dan kesenangan jasmani.
Justru titik tekannya adalah pada etos perjuangan, pengorbanan, kesabaran, dan kerelaan.
Catatan akhir: di Bulan Suci banyak kemenangan sejati terjadi. Tetapi di Bulan Suci juga hadir beberapa tragedi. Kita tak boleh salah mengerti. Sebab arti sejati kemuliaan Ramadan adalah di sisi perjuangan. Insya Allah.
Komentar