TILIK.id, Jakarta – Proyek Pengembangan Gas Lapangan Unitisasi Jambaran-Tiung Biru (JTB) oleh PT Pertamina EP Cepu (PEPC) terus dikebut. Pekerjaan mencakup pengeboran empat sumur, pengerjaan pipa pengumpul sepanjang 6,6 km, dan pembangunan Gas Processing Facility (GPF) yang telah mencapai 56,42 persen.
Demikian keterangan tertulis Whisnu Bahriansyah selaku VP Legal & Relations PT Pertamina EP Cepu yang diterima tilik.id, Kamis (9/4).
Menurut Whisnu, selain itu, ada pengerjaan jalur pipa fluida yang tersambung dengan fasilitas produksi Lapangan Banyu Urip, pengerjaan jalur pipa sales gas sepanjang 11,3 km, pembangunan stasiun pengukuran sales gas, serta pembangunan infrastruktur dan pendukung operasi seperti perkantoran, gudang, bengkel, rumah ibadah, dan perumahan.
Drilling Campaign JTB dimulai pada 17 September 2019 dengan menggunakan rig milik PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI), yang memiliki teknologi walking rig yang canggih.
“Rig dapat bergeser dari satu sumur ke sumur lain tanpa harus direbahkan sehingga mengurangi durasi pengeboran,” katanya.
Pekerjaan pengeboran meliputi 5 sumur baru dan 1 sumur existing untuk menghasilkan produksi raw gas sebesar 315 MMSCFD. Pekerjaan melibatkan 42 kontraktor, seluruhnya di bawah kendali putra-putri terbaik negeri.
“Saat ini, seluruh rangkaian Drilling Campaign di JTB telah menyelesaikan 3 sumur, sehingga diharapkan selesai pada akhir 2020 serta siap mengalirkan gas ke Gas Processing Facility pada kuartal pertama 2021, sesuai dengan target dari Pemerintah,” tambahnya.
Dalam melaksanakan operasinya, PEPC berkomitmen untuk selalu menjunjung tinggi standar keselamatan, kesehatan kerja, dan perlindungan lingkungan.
“Khusus untuk mitigasi penyebaran COVID-19, telah diambil sejumlah langkah pencegahan yang dituangkan dalam Prosedur Kewaspadaan Penyebaran COVID-19, yang wajib dipatuhi oleh seluruh pekerja yang terlibat,” pungkas Whisnu. (lms)
Komentar