TILIK.id, Jakarta — Pertemuan Pemimpin negara-negara yang tergabung dalam kelompok G20 berlangsung secara jarak jauh, pada Kamis 26 Maret 2020. Presiden Jokowi mengambil tempat di Istana Bogor didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Meteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Wabah virus corona telah melebar ke 197 negara. Hampir 200 negara di semua benua. Karena itu, wabah Covid-19 memaksa pemimpin negara Amerika Serikat, Arab Saudi, India, China, dll, menggelar pertemuan G20 secara jarak jauh.
Usai teleconferensi, Menlu dan Menkeu menyampaikan hasil kesepakatan pemimpin G20 kepada awak media. Berikut beberapa point penting hasil kesepakatan pemimpin G20 yang disampaikan Sri Mulyani Indrawati.
“Covid 19 tidak lagi hanya menjadi masalah kesehatan namun telah menjadi ancaman kemanusiaan, sosial, ekonomi dan keuangan dunia,” kata Sri Mulyani, Kamis (26/3/2020).
Untuk memerangi pandemi Covid 19, kata Sri Mulyani, Pemimpin G20 meminta lembaga internasional WHO, UN, IMF dan World Bank bersama seluruh negara untuk melakukan kolaborasi dan kerjasama kebijakan, instrumen dan langkah penanganan Covid19.
“Langkah penting meliputi kerjasama pencegahan penyebaran virus, melindungi pekerja di bidang kesehatan dan upaya menemukan vaksin secepat mungkin,” katanya.
Selain itu, G20 juga sepakat menangani dampak sosial ekonomi dan ancaman stabilitas sistem keuangan, dengan fokus melindungi masyarakat terutama yang paling lemah dan usah kecil menengah.
Kerja global perlu diperkuat dan dipererat untuk keberhasilan melawan ancaman Covid 19.
“Seperti disampaikan oleh Raja Salman dari Saudi Arabia sebagai tuan rumah G20, Para Pemimpin G20 berkomitmen “Bersama kita akan dapat mengatasi krisis Covid19,” pungkas Sri Mulyani yang juga disampaikan lewat akun medsosnya. (flm)
Komentar